Breaking News
Loading...

Keluarga Pelindung Kehidupan

14/3-2016: EDI SUDARMANTO BIN PAWIRO SONTO (1) - LAMPUNG, 30/3-2016: AHMAD RIYANTO BIN JUMARI (1) - LAMPUNG, 9/5-2016: AGUSLIM BIN ABUSANI (1) - BEKASI, 9/5-2016: BAHTIAR BIN TARABEN (1) - BEKASI, 9/5-2016: ZULKIFLI BIN BAKHTIAR (2) - BEKASI, 9/5-2016: SALDI YUNOF BIN UYUN SUTAN BATUAH (2) - BEKASI, 11/6-2016: YATRISNAH BINTI ZAIRIN (2) - BANDUNG
Monday, March 26, 2018

RENUNGAN MALAM! RAHASIA DAHSYATNYA RIDHO SEORANG IBU......

3:54:00 PM
RENUNGAN !!!

Psikolog yang amat populer di Kuwait, Dr Fauzia Addabbus, pernah menulis di Twitter... 

Tentang rahasia-rahasia doa seorang ibu jika tiap malam dia mendoakan anak-anaknya, 

Dan ternyata efek dari tulisan di 

Twitter itu telah mengubah jalan hidup banyak orang. 

Aku bersumpah demi Allah wahai setiap ibu, agar jangan tidur tiap malam sebelum engkau memohon pertolongan Allah dan mengabari-Nya bahwa engkau RIDHA atas anak-anakmu SERIDHA-RIDHANYA, angkat kedua tanganmu sambil menyebut satu persatu nama anak-anakmu dan mengabarkan kepada-Nya bahwa engkau RIDHA atas mereka masing-masing. 

Inilah doanya... 

اللهم إني أُشهدك أني راضيةٌ عن أَوْلادي ..... تمامَ الرضا وكمالَ الرضا ومنتهٰى الرضا فاللهم أنزلْ رضوانَك عليهم برضائي عنهم 


Inilah doanya... 

"ALLAHUMA INNI USYHIDUKA ANNII RADHIYATUN ‘AN AULIDI / IBNATI (sebut nama anak-anakmu satu persatu) TAMMAMAR-RIDHA WA KAMALAR-RIDHA WA MUNTAHAYIR-RIDHA, FALLAHUMA ANZIL RIDHWANAKA ALAIHIM BI RIDHA I 'ANHUM." 

Artinya.

“Ya Allah, aku bersaksi kepada-Mu bahwa aku ridha kepada anak-anakku seridha-ridhanya, ridha yang sempurna dan ridha yang sepenuhnya. Maka turunkan ya Allah keridhaan-Mu kepada mereka demi ridhaku kepada mereka.” 

Beberapa waktu berselang, Fauzia dikejutkan oleh seorang ibu yang berkata, bahwa dia telah mengubah kehidupannya secara total, sekarang dia merasa dalam kenikmatan yang tak terlukiskan karena akibat doa itu terhadap dirinya dan anak laki-lakinya yang berumur 22 tahun. 

“Sejak kelahiran anakku itu, aku hidup dalam penderitaan karenanya. Dia tak pernah shalat dan bahkan jarang mandi, dia sering berdebat panjang denganku, dan tak jarang dia membentakku dan tidak menghormatiku, walaupun sudah sering aku mendoakannya. Maka ketika membaca twittermu, aku berkata: “Mungkin omongan ini benar? tampaknya masuk akal? dan seterusnya. 

Akhirnya kuputuskan untuk mencoba melaksanakan anjuranmu, walaupun aku tak yakin, bahkan mentertawaimu. Setelah seminggu, nada suara putraku kepadaku mulai berubah, dan pertama kali dalam hidupku aku tertidur dalam kedamaian. Namun demikian aku masih ragu. Kemudian kudapati putraku mandi, padahal aku tak menyuruhnya. 

Minggu kedua dan aku terus mendoakannya sesuai anjuranmu. Putraku itu membukakan pintu untukku dan menyapaku, “Apa kabar ibu?” dengan suara lembut yang tak pernah kudengar darinya sebelum itu. Aku gembira tak terkira walaupun aku tak menunjukkan perasaanku kepadanya sama sekali. 

Suatu ketika, pada waktu yang lain aku menelepon di ponselnya, dan dia menjawabku dengan nada yang berbeda dari biasanya : “Bu, aku di samping masjid dan aku baru akan shalat waktu ibu meneleponku.” 

Aku tidak mampu menahan tangisku, bagaimana mungkin dia yang tak pernah shalat bisa mulai sbalat dan dengan lembut menanyaiku apa kabar? Tak sabar aku menanti kedatangannya dan segera kutanyai sejak kapan engkau mulai shalat? Jawabnya; “Aku sendiri tidak tahu Bu, waktu aku di dekat masjid mendadak hatiku tergerak untuk shalat. Sejak itu kehidupanku berubah 180 derajat.” 

Anakku tak pernah lagi berteriak-teriak kepadaku dan sangat menghormatiku. Tak pernah aku mengalami kebahagian seperti ini walaupun aku sebelumnya sering hadir di majelis-majelis dzikir dan pengajian-pengajian.” 

Demikian dahsyatnya ridha dan pentingnya doa seorang ibu. Karena beratnya kehidupan sehari-hari, seringkali seorang ibu melupakan ridha dan doa untuk anak-anaknya, sering juga dia menganggap bahwa pusat-pusat bimbingan psikologi adalah jalan lebih baik untuk perkembangan anak-anaknya; padahal justru ridha doa ibu adalah jalan tersingkat untuk mencapai kebahagiaan anak-anaknya di dunia dan akhirat. 

Jangan pernah bilang: “Ah, anakku masih kecil, ngapain di doakan?” Bagaimana jika engkau menunggu mereka makin besar dan dewasa, dan menjadi tua, di saat mereka lebih butuh akan doa-doamu, padahal mungkin waktu itu engkau sudah di haribaan Illahi? 

Jadi doakan mereka mulai sekarang, dan jadilah orang yang bermurah hati dengan doa-doamu untuk mereka. Allah SWT telah mengaruniai para ibu sebagai wasilah bagi anak-anak dalam hubungan mereka dengan Allah SWT melalui ridha dan doa untuk mereka. 

Seorang ibu bisa melakukannya kapanpun dia mau. 

Ketuklah pintu-Nya kapan saja.. 















RENUNGAN PAGI 



Syeikh Ibn Hajar ra mengisahkan sebuah kisah nyata: 



"Ada seorang yang kaya raya berangkat haji. Sebelum berangkat, ia menitipkan uangnya sebesar 10.000 Dinar kepada seseorang yang sudah terbiasa dipercaya utk menitipkan barang atau uang. 



Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tsb telah wafat. 



Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yg disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut? 



Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tsb. 



Orang alim itu berkata : "Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu". 



Pada akhir malam, orang kaya itupun pergi mendatangi Sumur Zam-Zam. Di bibir Sumur ia memanggil nama temannya yang ia titipi uang, hingga 3 kali ia panggil, namun tidak ada jawaban sama sekali. 



Orang kaya itu pun kembali mendatangi orang Alim tsb, lalu menceritakannya. Orang Alim itu kaget dan berkata : "Innaa Lillahi Wa Inna ilaihi Rooji'uun", jika memang temanmu tidak menjawab, aku takut dia termasuk golongan Ahli Neraka. 



Jika memang demikian pergilah kamu ke Yaman, disana ada sebuah Sumur yang bernama "Barhut", dikatakan bahwa Sumur itu adalah bibir dari Neraka Jahannam...Datangilah di sepertiga malam akhir, dan panggillah nama temanmu itu". 



Orang kaya itu pun pergi ke Yaman, lalu mendatangi Sumur Barhut di sepertiga malam akhir. Ia pun memanggil nama temannya yg ia titipi uang: "Yaa Fulan !" Baru sekali panggilan, tiba-tiba terdengar jawaban dari dalam Sumur. 



Orang kaya itu pun merasa prihatin dengan keadaan temannya tersebut, lalu bertanya : "Dimanakah engkau menyimpan uangku?". 



Dari dalam Sumur terdengar jawaban : "Aku menyimpan uangmu di sini dan di sini, di dalam rumahku, pergilah dan katakan kepada anak-anakku. Kamu akan mendapati uangmu kembali". 



Orang kaya itupun bertanya : "Bagaimana bisa engkau tergolong sebagai orang yang ahli Neraka? Bukankah kau adalah orang yang baik dan memiliki sifat amanah?". 



Orang itupun bercerita : "Sesungguhnya aku mempunyai seorang saudari perempuan yang faqir, lama kami tidak saling tegur sapa, sampai aku meninggal. Inilah yang menyebabkan aku tergolong sebagai ahli Neraka. 



JIka kau mau menolongku, datangilah saudariku tsb, dan mintakan maaf kepadanya, dan ceritakan padanya, bagaimana keadaanku sekarang ini yang merasakan siksaan, karena putus tali silaturrahmi dengannya". 



Orang kaya itupun segera pergi ke rumah ahli waris temannya itu, lalu menceritakan dimana ayahnya meletakkan harta titipannya. Dan ternyata memang benar, uang tersebut masih utuh. Setelah itu, ia bertanya kepada anak-anak temannya itu, dimanakah rumah bibi mereka? 



Setelah tahu alamatnya, iapun segera pergi ke rumah saudari perempuan temennya tsb. Setelah bertemu, ia pun menceritakan apa yang di alami saudaranya di Alam Kubur. 



Mendengar cerita orang kaya itu, perempuan itupun menangis dan memaafkan saudaranya, lalu ia memohon ampun dan mulai menyambung tali silaturrahmi dengan anak-anak saudaranya". 



Catatan : 



Rosulullah Saw bersabda : "Tidak akan masuk Surga orang yang putus tali silaturrahmi ". 



Diriwayat yg lain : "Orang yang putus tali silaturrahmi akan mendapat laknat dari Allah , walaupun dia mati didepan Ka'bah". 



Rosulullah Saw bersabda : "Tidak akan turun Rahmat Allah, kepada satu kaum, jika didalam kaum tersebut terdapat satu saja orang yang putus tali silaturrahmi". 



Orang yang putus tali silaturrahmi, berarti telah putus hubungan dengan Alloh Swt...Berarti shalatnya bukan untuk Allah, puasanya bukan untuk Allah, dzikirnya, dan ibadah-ibadah lainnya bukan untuk Allah Swt. 



Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad. 



Walaupun di grup ini kita byk perbedaan bahkan perselisihan tp jgn jadikan itu semua mnjadi pemicu putusnya tali SILATURAHMI kita semua. 

Smga dg sllu menjaga silaturahmi kita semua dan juga di dlm grup ini bs mendatangkan ilmu yg bermanfaat, saudara/tmn yg bertambah jg rizki yg halal & berlimpah bagi kita semua Aamiin YRA 




Subhanallah.....

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer